Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, BCA Segera Berlakukan "Biaya Cek Saldo"

Kompas.com - 03/03/2016, 19:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan bagi nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang suka "mengintip" saldo terlalu sering melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank ini.  Pasalnya, BCA berencana menerapkan biaya cek saldo dalam 3-6 bulan kedepan.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kegiatan nasabah terlalu sering mengecek saldo di ATM tanpa transaksi (penarikan/setor/pembayaran) hanya menjadi beban bagi pihak bank.

"Rp 2.000 - Rp 2.500 setiap kali transaksi, apalagi yang hanya intip saldo. Itu kan tidak ada transaksi tapi buat kami (menambah) biaya," kata dia di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Jahja beralasan, biaya perawatan ATM sangat mahal. Jika ditambah dengan perilaku nasabah yang sering mengecek saldo tanpa transaksi, hal itu akan membuat operasional bank menjadi tidak efisien.

"Kami mendorong transaksi itu menggunakan digital, mobile banking, internet banking, M-banking. Kalau itu, semua kita kasih free, tidak ada biaya," jelas Jahja.

Rencananya 'biaya cek saldo' lewat ATM sendiri akan dikenakan setelah pengecekan lebih dari tujuh atau 10 kali.

Berapa 'biaya cek saldo' di BCA? Jahja mengatakan pihaknya masih mengkaji besarannya, sebab penerapannya masih 3-6 bulan mendatang. .

"Kami sosialisasi dulu. Ini bukan berarti kami melarang orang mengecek saldo. Cuma kami mendorong mereka pakai M-banking, SMS banking dan internet serta mobile banking," pungkas Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com