Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Deposito BCA Akan Stagnan di Level 5,75 Persen

Kompas.com - 03/03/2016, 20:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan, tidak akan lagi menurunkan suku bunga deposito pada tahun ini. Sebab, suku bunga deposito BCA sudah rendah di level 5,75 persen.

"Kalau dibandingkan BI rate yang 7 persen, bunga deposito kami malah sudah minus 1,25 persen. Artinya, kami tidak mungkin turunkan lagi. Kalau turunkan lagi, habis dana kami," ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, dalam paparan kinerja, di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Jahja menjelaskan, sejak Februari 2015 hingga Oktober 2015, BCA telah menurunkan suku bunga deposito sebesar 0,25 persen per bulan.

Dengan demikian, selama delapan bulan itu bunga deposito BCA sudah turun 2 persen atau 200 basis poin dari sebelumnya 7,75 persen menjadi 5,75 persen.

Jahja menerangkan, kebijakan korporasi untuk menurunkan suku bunga deposito saat itu disebabkan BCA mengalami kelebihan likuiditas, sebagai imbas lesunya perekonomian.

Jahja mengaku, pada waktu itu BCA tidak membutuhkan banyak dana deposito. Tapi pada tahun ini, Jahja menambahkan, BCA lebih optimistis memandang geliat ekonomi.

Meski enggan menyebutkan angkanya, Jahja juga bilang BCA optimistis penyaluran kredit tahun ini lebih tinggi daripada 2015.

Sebagai informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengeluarkan kebijakan batas atas suku bunga deposito kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV.

Untuk bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun, batas atas bunga deposito 100 basis poin diatas BI rate.

Sedangkan untuk bank bermodal inti di atas Rp 30 triliun, batas atas bunga deposito dipatok 75 basis poin diatas BI rate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com