Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Bandara Halim Jatuh ke Tangan Lion Grup, Bagaimana Nasib Layanan Penumpang?

Kompas.com - 06/03/2016, 17:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hak pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma jatuh ke tangan anak usaha Lion Grup, yakni PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).

Hal itu menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan AP II terkait sengketa Bandara Halim Perdanakusuma.

Lantas, bagaimana nasib layanan penumpang di bandara milik TNI Angkatan Udara itu?

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan putusan MA.

Namun, ia memastikan layanan penumpang tetap berjalan normal.

"Kalau terkait penumpang, kita jamin tidak ada masalah," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (6/3/2016).

Menurut AP II, jaminan pelayanan itu meliputi kepastian jadwal penerbangan hingga kepastian slot penerbangan.

Ia memastikan tidak akan ada penghentian operasi bandara akibat sengketa pengelolaan.

"Kalau jadwal terbang tanggal 9 ya terbang tanggal segitu. Tidak berhenti beroperasi, tidak juga ada pengurangan flight," kata Agus.


Harian Kompas Perkembangan Jumlah Penumpang Pesawat Udara

Agus juga memastikan bahwa sengketa pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma sebenarnya sudah menemui titik terang penyelesaian.

Kata dia, sudah ada kesepakatan lisan antara AP II dan Lion Grup untuk mengelola Bandara Halim Perdanakusuma secara bersama-sama.

Presiden Direktur Lion Grup Edward Sirait pun sudah mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki keinginan mengambil alih penuh pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dari tangan AP II.

Lion Grup, tutur dia, akan menjadi investor pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma.

Untuk pengelolaannya, Lion Grup akan membicarakan kerja sama dengan AP II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com