Sejumlah analis menyebut penguatan rupiah tidak lepas dari kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan, berdasarkan pantauan bank sentral, beberapa negara di kawasan regional juga mengalami penguatan. Dengan demikian, nilai tukar rupiah pun ikut terkerek.
"Kalau kita lihat, China mengurangi reserve requirement (giro wajib minimum)-nya. Dampaknya, ke beberapa negara, terjadi penguatan mata uang," kata Agus di Kompleks Perkantoran BI, Jumat (4/3/2016).