Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Membangun Portofolio

Kompas.com - 08/03/2016, 14:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Tulisan ini mungkin lebih cocok buat karyawan muda yang baru mulai berkarir. Anda sekarang bekerja di suatu unit di dalam organisasi besar tempat Anda bernaung. Coba Anda gambarkan struktur organisasi itu, dan tandai di mana posisi Anda sekarang.

Kemudian bayangkan di mana Anda akan berada 3 tahun ke depan, kemudian 5 tahun kemudian. Tanyai diri Anda, mungkinkah target itu akan tercapai?

Bagaimana memastikan agar Anda bisa mencapai target sesuai yang Anda bayangkan tadi? Tidak ada jalan lain kecuali bahwa Anda memenuhi kualifikasi untuk menempati posisi itu.

Apa kualifikasi yang dibutuhkan? Perhatikan orang-orang yang menempati posisi itu. Lihat apa yang mereka miliki. Minimal itulah yang harus Anda miliki kelak.

Bila gambaran yang didapat dari mereka dirasakan masih kabur atau tidak cukup, cobalah cari gambarannya di luar perusahaan.

Mulailah membuat rencana belajar untuk mendapatkan kualifikasi tersebut. Lakukan evaluasi berkala apakah target-target dalam rencana tersebut bisa tercapai atau meleset. Bila meleset, lakukan langkah-langkah untuk mengejar ketertinggalan.

Ingat, kita sedang bicara soal tercapainya kualifikasi, bukan berfokus pada posisi yang akan kita kejar.

Kita harus melihat perusahaan sebagai sebuah organisasi. Struktur tadi menjelaskan pada kita fungsi setiap bagian dari organisasi. Dari situ kita akan tahu apa fungsi setiap bagian, apa nilai strategisnya. Kemudian kita bisa sampai pada pemahaman tentang apa yang kita kerjakan, apa maknanya bagi organisasi.

Banyak orang bekerja tanpa memahami makna pekerjaan yang ia kerjakan. Ia hanya sekedar melaksanakan tugas atau perintah. Karenanya ia tidak pernah bisa belajar banyak.

Ia akan menghabiskan waktu bertahun-tahun mengerjakan sesuatu yang tidak kunjung membuat skill dia tumbuh. Ia akan jadi manusia tanpa portofolio,

Pengalaman kerja tidak otomatis menjadi portofolio. Portofolio adalah satu set skill yang bisa kita tawarkan untuk menyelesaikan masalah.

Seseorang dengan pengalaman serabutan tanpa struktur tidak bisa disebut punya portofolio. Sederhananya portofolio itu adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang bisa menjadi bekal bagi seseorang untuk melaksanakan sebuah pekerjaan, menyelesaikan masalah.

Karyawan pemula biasanya berfokus pada gaji dalam menjalani karir. Ia rela berpindah-pindah kerja demi mendapat gaji yang lebih tinggi.

Bila hanya gaji yang jadi patokan, sungguh sayang, Karena masa muda adalah kesempatan terbaik untuk membangun portofolio.

Rencana belajar yang saya tulis di atas tadi adalah salah satu panduan ketika seseorang memutuskan untuk tetap di tempat sekarang atau pindah kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com