Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Layani Transaksi Perbankan Petani Jamu

Kompas.com - 11/03/2016, 18:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerjasama dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam pengelolaan layanan perbankan untuk petani dan pedagang jamu.

BRI menyatakan, kerjasama ini guna meningkatkan kinerja industri farmasi dan jamu sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani jamu di Indonesia.

Nota Kesepahaman pemanfaatan layanan jasa perbankan ditandatangani Senior Executive Vice President BRI Agus Noorsanto dan Direktur Utama Sidomuncul Irwan Hidayat di Kantor Bupati Wonogiri, Jawa Tengah.

"Sidomuncul merupakan salah satu perusahaan farmasi dan jamu terbesar di Indonesia. BRI yakin Sidomuncul memiliki jaringan usaha yang kuat yang telah terbangun antara petani dan pengusaha," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso dalam siaran pers, Jumat (11/3/2016).

Dengan jaringan kerja yang dimiliki oleh BRI hingga ke pelosok negeri, perseroan berusaha memberikan layanan perbankan untuk mendukung bisnis Sidomuncul dan rekanannya.

Salah satunya adalah supplier atau pemasok Sidomuncul, yakni para petani yang dapat dibiayai dengan skim Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Para petani ini tersebar sebanyak 2.000-an di seluruh Indonesia sehingga sangat potensial dalam pemanfaatan KUR dan pembiayaan mikro lainnya," ungkap Hari.

Sementara itu, agen atau warung yang menjadi penjual langsung produk-produk Sidomuncul, dapat dibiayai dengan fasilitas perbankan lainnya seperti Kredit modal Kerja (KMK), Investasi, dan layanan transaksi perbankan.

BRI/M Fajar Marta Jumlah Peminjam KUR di BRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com