Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingin Kawasan Batam Dikelola Badan Profesional

Kompas.com - 14/03/2016, 15:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kawasan PBPB Batam, Darmin Nasution mengatakan, dalam sepekan ke depan akan dibentuk Tim Teknis yang akan membantu Dewan Kawasan PBPB Batam dalam pengembangan kawasan Batam.

Selain itu dia bilang, pemerintah juga akan menyiapkan sebuah badan operasional yang disebut badan pengusahaan yang akan mengelola kawasan Batam dengan konsep baru.

"Ini sudah saya konsultasikan dengan Presiden. Besok saya akan bahas lebih khusus. Beliau minta badan ini professional. (Sebab) Kalah tidak (professional), tidak akan jalan badan ini," kata Darmin dalam Sosialiasi Pengembangan Kawasan Pulau Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/3/2016).

Darmin dalam kesempatan tersebut menyampaikan pada pemerintah daerah dan otoritas Batam, bahwa pengembangan kawasan Batam akan dilakukan dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di luar kawasan permukiman.

Namun demikian, dia memastikan investasi yang sudah masuk dalam kawasan permukiman juga tetap akan mendapatkan fasilitas sebagaimana yang diperoleh selama ini.

Darmin menyadari, banyak pihak merasa khawatir akan adanya perubahan di Batam. Atas dasar itu, dia memastikan pihak-pihak yang selama ini mendapatkan manfaat dari kawasan Batam, tetap akan mendapatkan manfaat.

"Saya tahu banyak yang khawatir kalau perubahan radikal dilakukan, banyak yang bertanya "Nanti kami bagaimana?" Yakinlah pemerintah tidak akan melakukan hal yang menyengsarakan rakyat dan pegawainya sendiri," kata Darmin.

Hari ini, digelar Sosialisasi Transformasi Perubahan Kebijakan Batam dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

Hadir dalam sosialiasi tersebut sejumlah anggota Dewan Kawasan PBPB Batam diantaranya Menteri Keuangan diwakili Wamen Mardiasmo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Harian Kompas FTZ Batam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com