Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar Dalam Posisi Menunggu Pengumuman Fed

Kompas.com - 16/03/2016, 07:36 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
SYDNEY, KOMPAS.com - Dollar Amerika Serikat (AS) berada dalam pola tertahan pada awal Rabu seiring dengan pasar yang menunggu arahan baru dari Federal Reserve. Sementara itu, turunnya harga produk dairy membuat mata uang Selandia Baru turun.

Indeks dollar DXY bertahan di 96,63 atau bertahan setelah penurunan terbesar dalam sebulan di 95,93 pada Jumat pekan lalu. Euro sedikit naik diatas 1,11 dollar AS per euro.

Untuk Fed, pasar mengharapkan tidak ada aksi kebijakan apapun tapi pasar menjadi sangat sensitif pada apapun arahan Fed, misal mereka menaikan suku bunga acuan.

Sinyal apapun yang mengidnikasikan adanya lebih dari satu kenaikan suku bunga akan kembali menghijaukan dollar. Namun jika tidak, akan menurunkan dollar.

"FOMC adalah permainan utama dalam 24 jam kedepan," kata analis ANZ dalam sebuah catatan ke kliennya.

"Kami mempertahankan pandangan bahwa suku bunga akan naik di Juni, dan itu akan mendorong kenaikan di paruh kedua 2016. Namun outlook ini tergantung pada data," lanjut dia.

Di Inggris, mata uang sterling terkoreksi akibat naiknya pandangan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Sterling turun menjadi 1,41 dollar AS dari sebelumnya 1,44 dollar AS di Jumat.

Penurunan ini adalah, karena dalam polling terakhir, mereka yang ingin keluar dari Uni Eropa menang dibanding mereka yang ingin tetap tinggal.

Di Selandia baru, mata uangnya turun dibanding dollar AS akibat turunnya harga produk dairy (susu dan turunnanya), mata uang kiwi kini dibawah 66 sen AS untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com