Indeks dollar DXY bertahan di 96,63 atau bertahan setelah penurunan terbesar dalam sebulan di 95,93 pada Jumat pekan lalu. Euro sedikit naik diatas 1,11 dollar AS per euro.
Untuk Fed, pasar mengharapkan tidak ada aksi kebijakan apapun tapi pasar menjadi sangat sensitif pada apapun arahan Fed, misal mereka menaikan suku bunga acuan.
Sinyal apapun yang mengidnikasikan adanya lebih dari satu kenaikan suku bunga akan kembali menghijaukan dollar. Namun jika tidak, akan menurunkan dollar.
"FOMC adalah permainan utama dalam 24 jam kedepan," kata analis ANZ dalam sebuah catatan ke kliennya.
"Kami mempertahankan pandangan bahwa suku bunga akan naik di Juni, dan itu akan mendorong kenaikan di paruh kedua 2016. Namun outlook ini tergantung pada data," lanjut dia.
Di Inggris, mata uang sterling terkoreksi akibat naiknya pandangan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Sterling turun menjadi 1,41 dollar AS dari sebelumnya 1,44 dollar AS di Jumat.
Penurunan ini adalah, karena dalam polling terakhir, mereka yang ingin keluar dari Uni Eropa menang dibanding mereka yang ingin tetap tinggal.
Di Selandia baru, mata uangnya turun dibanding dollar AS akibat turunnya harga produk dairy (susu dan turunnanya), mata uang kiwi kini dibawah 66 sen AS untuk pertama kalinya dalam dua minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.