Bagaimana ceritanya?
Pada 18 bulan lalu, Jacques yang saat itu menjabat kepala divisi tembaga dan batu bara di Rio Tinto mengundang perdana menteri terpilih Mongolia Chimediin Saikhanbileg ke London untuk makan malam di rumahnya.
Undangan makan malam tersebut dalam rangka mengamankan investasi ekspansi tambang tembaga senilai 6 miliar dollar AS, yang terombang-ambing oleh ketidakpastian politik di Mongolia.
Ketika makan malam berlangsung, putri Jacques dengan lucunya mengajak sang perdana menteri untuk foto bareng. Sontak kejadian itu mencairkan suasana formal. Bahkan pembicaraan santai saat makan malam berlangsung berakhir dengan kesepakatan agar Rio Tinto bisa meneruskan ekspansi di tambang tembaga tersebut.
Asal tahu saja, Jacques akan menggantikan Sam Walsh dari Australia sebagai CEO Rio tinto per Juli mendatang. Selama tiga tahun kepemimpinan Walsh, harga tembaga turun terendah dalam satu dekade. Dengan demikian, kesepakatan ekspansi tambang tembaga menjadi sangat penting bagi perusahaan sekelas Rio Tinto.
Asal tahu saja, ternyata CEO baru Rio Tinto ini juga mahir berbahasa Indonesia, selain fasih menggunakan bahasa Perancis, Inggris, dan Spanyol. Sebab, dia memulai kariernya bersama perusahaan kosmetik Perancis L'Oreal di Indonesia pada 1994.
Dia mendapatkan titel Master of Science dari Ecole Centrale Paris. Pria ini sudah tinggal di London dengan keluarganya selama 14 tahun.
Sebagai CEO baru di Rio Tinto, Jacques akan mendapatkan pendapatan tahunan 1,5 juta dollar AS. Dia bergabung dengan Rio Tinto di 2011, setelah sebelumnya selama empat tahun mengepalai divisi strategi di perusahaan India, Tata Steel Ltd.
Sejumlah analis menilai positif penunjukan Jacques sebagai CEO baru.
"penunjukan ini jadi era baru bagi Rio, pemegang saham akan yakin berharap pada Jacques agar dia fokus pada pemangkasan ongkos produksi, alokasi modal untuk proses produksi serta melakukan skema konservatif untuk merger dan akuisisi," kata analis Barclays david Butler dan Amos Fletcher.