Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Bom Brussel, Wall Street Turun Tipis

Kompas.com - 23/03/2016, 06:02 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Perdagangan saham di Wall Street, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/3/2016) ditutup turun tipis pasca ledakan di Brussel, Belgia. Saham konsumer dan telekomunikasi turun, sementara saham kesehatan meningkat.

ISIS memgaku bertanggungjawab atas ledakan di bandara dan stasiun kereta metro di Brussel tersebut. Ledakan menewaskan 30 orang dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh Eropa.

Aksi jual mewarnai perdagangan saham di AS, seiring dengan naiknya komoditas emas dan bond pemerintah. Namun aksi jual tidak berlangsung lama, seperti halnya pasca serangan teroris di Paris.

"Ketika ada insiden seperti ini, biasanya akan ada kenaikan karena orang-orang tidak tahu bagaimana mengukurnya. Tapi jika ketidakpastian menurun, maka saham akan naik," papar David Kelly, chief global strategy di JP Morgan Funds di New York.

Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones ditutup turun 0,23 persen atau turun 41,3 poin  ke level 17.582,57.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,09 persen atau 1,8 poin ke 2.049,8 dan indeks Nasdaq Composite naik tipis 0,27 persen atau 12,79 poin ke level 4.821,66.

Tiga dari 10 indeks sektoral S&P ditutup menguat, dengan indeks kesehatan mengalami penguatan terbesar yakni 0,9 persen dan memimpin pergerakan saham.

Di sisi lain saham konsumer turun 0,75 persen, yang menjadi saham dengan penurunan terbesar di Selasa.

Saham penerbangan dan travel terpukul pasca bon Brussel. Operator cruise Carnival Corp turun 2,1 persen dan Roya Caribbean turun 2,9 persen. Sementara operator website travel Expedia turun 1,8 persen.

Harga minyak dilaporkan stabil pasca bom Brissel, dengan CLc1 futires turun 0,17 persen ke 41,45 dollar AS per barel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com