Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Sesi Perdagangan, Saham BIRD dan TAXI Turun Makin Dalam

Kompas.com - 23/03/2016, 17:04 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada akhir sesi perdagangan saham Rabu (23/3/2016) saham dua perusahaan taksi, yakni PT Blue Bird Tbk dan PT Express Transindo Utama Tbk, anjlok.

Sentimen demo tampaknya masih berpengaruh terhadap dua perusahaan taksi ini. Terlebih lagi, adanya estimasi dari para pakar bahwa bisnis dua perusahaan taksi ini akan berisiko seiring dengan selesainya pembangunan transportasi publik MRT dan LRT.

Saham BIRD turun 1,95 persen atau turun 125 poin ke level 6.275. Sementara harga pembukaan di Rabu pagi 6.400. Perdagangan saham perusahaan taksi berlambang burung biru ini di kisaran 6.275-6.400.

Sementara saham taksi Express, dengan kode TAXI, turun lebih dalam 4,26 persen ke level 225. Sementara harga pembukaan di awal perdagangan adalah 238. Saham TAXI diperdagangkan di kisaran 224-238.

Selama setahun terakhir, saham BIRD dan TAXI terus menurun akibat persaingan dengan bisnis transportasi online seperti Uber dan Grab. Saham BIRD turun 36,76 persen selama setahun terakhir. Sementara saham TAXI turun 75,14 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (23/3/2016) ditutup melemah tipis 0,04 persen ke level 4.854,17.

Berdasarkan data RTI, pada penutupan perdagangan saham Rabu, jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 8,95 miliar dengan nilai transaksi 9,33 triliun.

Sebanyak 150 saham mengalami kenaikan dan mendorong penguatan indeks, walaupun tidak cukup kuat menarik menjadi positif. Sebanyak 145 saham ditutup menurun sementara 89 saham tetap.

Tercatat aksi beli investor asing mencapai Rp 4,5 triliun dengan volume penjualan mencapai 331,9 miliar. Saham-saham yang laris diborong yakni BSDE, BMRI, BBRI, CENT dan GGRM.

Sementara aksi jual juga mewarnai saham TLKM, HMSP, UNVR, PGAS dan BBCA.

 

Kompas TV Perbedaan Taksi Reguler dan Taksi Berbasis Aplikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com