Begini Nasib Poundsterling bila Inggris Keluar dari Uni Eropa

LONDON, KOMPAS.com — Adalah jajak pendapat oleh ICM yang menunjukkan nasib mata uang poundsterling jika akhirnya Inggris memilih keluar dari Uni Eropa. Mengutip warta dari laman Business Insider, Rabu (23/3/2016), hasil jajak pendapat itu membuat kurs poundsterling merosot 0,25 persen terhadap dollar AS ke kisaran 1,14175 per dollar AS. Sebelumnya, kurs poundsterling sempat menginjak kisaran 1,14190 per dollar AS.

Pada Selasa (22/3/2016) waktu setempat, jajak pendapat itu menunjukkan bahwa 43 persen warga Inggris ingin negaranya keluar dari Uni Eropa. Sementara itu, sebanyak 41 persen warga yang ingin Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.

Ketidakpastian terkait fenomena "Brexit" ini membuat nilai poundsterling melorot dalam beberapa pekan terakhir. Tatkala Wali Kota London Boris Johnson mengumumkan keinginannya untuk kembali mengampanyekan Brexit bulan lalu, nilai tukar poundsterling anjlok. Kala itu, nilai tukar poundsterling anjlok 2 persen hanya dalam sehari dan mencapai titik terendah dalam 7 tahun.

Sejak itu, kurs poundsterling perlahan pulih, tetapi tetap terdepresiasi dan sensitif. Aksi teror bom di Brussels, Belgia, kemarin membuat pihak yang mendukung Brexit semakin yakin bahwa Inggris semestinya hengkang dari Uni Eropa. Juru bicara UKIP Mike Hookem menyatakan, terbukanya daerah perbatasan membuat kehidupan warga Eropa terancam.