Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Cuma Tidak Ingin Sopir Taksi Jadi Korban, Kasihan kalau Diadu...

Kompas.com - 24/03/2016, 08:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan kejadian ricuh antara pengemudi (driver) angkutan konvensional dan angkutan berbasis aplikasi Selasa (22/3/2016).

Menurut Ahok, sebenarnya angkutan berbasis aplikasi harus difasilitasi dengan regulasi dan aturan main yang jelas.

Dia bilang, seperti di Singapura, Uber dan GrabTaxi beroperasi secara resmi. Seharusnya, mereka yang di Indonesia bisa demikian adanya.

"Jadi, dia (di Singapura) juga disiapkan peraturannya. Boleh jalan, tetapi semua mobil harus bayar pajak sebagai perusahaan perorangan. Mesti tempelin stiker bahwa ini GrabTaxi atau Uber," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Ahok mengatakan, bedanya dengan peraturan di Indonesia, angkutan di negeri ini harus berbadan hukum, minimal koperasi.

"Saya kira, di situ permasalahannya," ucap Ahok. Dia melihat, yang terpenting, perusahaan perorangan tersebut mau membayar pajak. Demikian halnya dengan penyedia aplikasinya.

"Perusahaan taksi juga enggak baik-baik amat, kok. Minyak naik, harga dia naik. Minyak turun, enggak mau turun. Enggak bener juga. Monopoli. Unit dari luar kota masuk," sambung Ahok.

Sebagai pelayanan publik, Ahok mengatakan, tugasnya adalah mengadministrasikan keadilan sosial. Dengan begitu, baik bisnis konvensional maupun modern bisa tetap berjalan.

"Udahlah. Kita jangan saling teriak siapa yang enggak benar, ilegal. Saya cuma tidak ingin sopir taksi jadi korban. Kasihan kan, gajinya enggak seberapa, diadu seperti itu," tandas Ahok.

Kompas TV Ahok Harapkan Solusi Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com