Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fintech" TrueMoney Bidik Tiga Juta Pengguna di Indonesia

Kompas.com - 28/03/2016, 15:40 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan keuangan berbasis digital TrueMoney yang dimiliki PT Witami Tunai Mandiri (Witami) membidik tiga juta pengguna uang elektronik sepanjang 2016 melesat dari 2015 yang hanya lima ribu pengguna.

"Tahun ini kami agresif. Salah satunya dengan masuk ke sekolah-sekolah dan menggarap segmen syariah," kata Chief Executive Officer TrueMoney Witami Joedi Wisuda di Jakarta,  Senin (28/3/2016).

Menurut dia, saat ini TrueMoney telah hadir di enam Negara diantaranya Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Indonesia.

“Di Indonesia produk eMoney ini dinamakan TrueMoney Witami dan berada di bawah PT Witami Tunai Mandiri dengan dukungan 1.000 agen. Sebentar lagi TrueMoney akan ekspansi ke Malaysia dan Singapura,” ungkap Joedi.

Layanan TrueMoney sudah hadir di Indoensia sejak tahun lalu. TrueMoney memberikan layanan pembelian pulsa dan PPOB, pembayaran tur dan travel, transfer dana, serta tarik tunai,

TrueMoney Witami berencana bekerja sama dengan lembaga remiten asing guna menjaring pengguna uang elektronik di negara Asia Tenggara untuk penyelenggaraan transfer uang dan tarik tunai ke semua bank komersil dan Kantor Pos Indonesia.

”Dalam rangka mendorong pengembangan sektor Ekonomi Syariah di Indonesia,  Witami Tunai Mandiri berfokus untuk membantu program pemerintah dengan membuat terobosan baru untuk mengembangkan potensi bisnis Syariah di dalam negeri, melalui pengelolaan dana-dana keagamaan secara lebih produktif dan profesional,” kata dia.

Sertifikat Syariah
 
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin usai menyerahkan sertifikat Syariah kepada Komisaris TrueMoney Witami Habib Helmi“ menegaskan rueMoney menjadi uang elektronik pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat ini.

"Kalau ada produk sejenis menggunakan Syariah, kami belum berikan sertifikat. Kalau TrueMoney kami sudah audit dan semua sudah memenuhi unsur syariah,” ungkapnya.
 
Berbekal sertifikat syariah, TrueMoney Witami berencana untuk mengembangkan fasilitas pembayaran di lingkungan komunitas muslim di Indonesia, seperti pondok pesantren, sekolah islam, masjid, dan Koperasi Syariah atau Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), serta produk-produk halal dengan kerjasama bersama LLPOM MUI.

Direktur DR Lukmanul Hakim selaku Direktur LPPOM MUI mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan TrueMoney untuk mempermudah mendapatkan sertifikat halal bagi produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi dengan kehadiran aplikasi dan web Siap Halal.

“Ini terobosan membumikan sertifikat halal yang akan menjadi kewajiban pada 2019 mendatang sesuai Undang-undang,” jelas dia.

Menurut Lukman, dengan integrasi sistem berbasis syariah, maka diharapkan proses registrasi produk halal hingga proses penjualan secara online dapat dilakukan secara One Stop Service.

Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya pola keanggotaan, dimana setiap anggota akan mendapatkan bukti keanggotaan TrueMoney Witami Syariah.

Setiap anggota True Money Witami Syariah juga akan mendapatkan harga khusus saat melakuan pembelian produk halal melalui aplikasi smartphone Siap Halal.

Saat ini produk UKM yang sudah disertifikasi halal sebanyak 150 ribu produk dan korporasi sebesar 200 ribu produk. Biaya sertifikasi untuk produk UKM mulai Rp 0 hingga Rp 2 juta, sedangkan untuk  korporasi dibanderol mulai Rp 0 hingga Rp 5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com