Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Produk Pasar Modal Syariah Masih Sedikit?

Kompas.com - 28/03/2016, 15:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah menggaungkan berbagai program terkait pasar modal syariah.

Tidak mengherankan, pasalnya jumlah investor pasar modal syariah, khususnya saham, saat ini masih tergolong sedikit meskipun mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Akan tetapi, BEI membantah apabila produk dan instrumen pasar modal syariah masih sedikit hingga membuat jumlah investor saham syariah masih kurang dari 5.000 investor pada tahun 2015 lalu.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menjelaskan, di pasar saham saja, lebih dari separuh saham yang ada di BEI adalah saham syariah.

"Sebenarnya adalah pemahaman yang tidak pas kalau instrumennya sedikit. Saat ini ada 500 lebih saham yang ada di bursa kita, lebih dari 300 di antaranya adalah saham syariah. Lebih dari 50 persen saham yang ada di bursa adalah saham syariah," ujar Nicky ketika berbincang dengan Kompas.com di kantornya di Jakarta, Senin (28/3/2016).

Selain produk saham, Nicky menuturkan saat ini juga banyak manajer investasi yang menawarkan produk reksa dana syariah.

Pemerintah pun mengeluarkan sukuk ritel yang selalu oversubscribe ketika diterbitkan. Di samping itu, ujar dia, cara bertransaksi berdasarkan prinsip syariah pun sudah ada dalam pasar modal Indonesia.

Saat ini ada sekitar sembilan perusahaan efek yang memiliki sistem perdatangan syariah dan sistem transaksi syariah juga telah mengantongi persetujuan dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

"Sahamnya sudah syariah dan cara bertransaksinya juga. Karena memang kalau syariah itu harus pembelian secara cash, tidak boleh marjin atau berhutang. Sistemnya sudah diatur bahwa investor harus membeli saham-saham syariah," terang Nicky.

Tidak hanya itu, saat ini pun sudah ada bank pembayar atau RDN yang berbasis syariah. Setelah sebelumnya Bank Syariah Mandiri secara resmi menjadi bank RDN syariah, kini Bank BCA Syariah pun menyusul.

"Sebenarnya kembali bahwa pilihannya banyak. Kalau dilihat dari saham seperti itu, reksa dana syariah juga banyak manajer investasi punya produk reksa dana syariah. Kalau bicara produknya sedikit, rasanya tidak," ungkap Nicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com