Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga Pun Ikut Sekolah Pasar Modal Syariah

Kompas.com - 28/03/2016, 19:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah investor saham syariah kini masih berkisar di bawah angka 5.000 investor.

Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan serangkaian upaya untuk menggenjot jumlah investor pasar modal syariah di Indonesia.

(Baca : Bursa Efek Indonesia Kejar 5.000 Investor Baru di Pasar Modal Syariah)

 

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menyatakan, salah satu upaya yang dilakukan BEI adalah dengan menyelenggarakan sekolah pasar modal syariah.

Program ini dilakukan secara rutin setiap minggu sepanjang tahun.

"Kita lakukan sekolah pasar modal tidak hanya di Jakarta, tapi juga di beberapa daerah," kata Nicky ketika berbincang dengan Kompas.com di kantornya di Jakarta, Senin (28/3/2016).

Lebih lanjut, Nicky menjelaskan, sekolah pasar modal syariah ini terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, tenaga pengajar sekolah ini berasal dari internal BEI dan juga termasuk Dewan Syariah Nasional (DSN).

Lalu, siapa saja pesertanya?

"Sekolah pasar modal kita buka untuk umum. Ada yang mahasiswa hingga pensiunan atau ibu rumah tangga. Kita buka untuk umum," ungkap Nicky.

"Minatnya cukup besar, pesertanya bisa mencapai 20 sampai 30 orang peserta. Kalau di Jakarta, pesertanya mencapai sekitar 60 orang. Kalau di Jakarta memang keingintahuan masyarakat tentang pasar modal lebih besar," tambahnya.

Adapun materi yang diajarkan dalam sekolah pasar modal syariah tersebut pada dasarnya hampir serupa dengan pasar modal konvensional.

(Baca : Siapa Bilang Produk Pasar Modal Syariah Masih Sedikit?)

 

Dari sisi konsep investasi, lanjut dia, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasar modal syariah dan konvensional.

Namun demikian, dalam program ini para peserta lebih diberikan pemahaman mengenai saham-saham syariah dan mengapa saham-saham tersebut masuk ke dalam klasifikasi syariah.

Menurut Nicky, materi ini diajarkan supaya masyarakat dapat mengenali saham-saham syariah dengan mudah.

"Supaya masyarakat tahu bahwa dari 500 saham (yang ada di BEI) itu 300 masuk ke saham syariah kenapa, karena bidang usahanya, karena laporan keuangannya. Posisi keuangan juga menentukan saham masuk ke syariah atau tidak," terang Nicky.

Program sekolah pasar modal syariah ini diakui Nicky juga berperan menambah jumlah investor.

Ia menyebut, melalui program sekolah pasar modal, ada tambahan sekitar 40 hingga 50 investor baru yang langsung mencatatkan diri selama mengikuti program. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com