Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Sarankan Indonesia Diversifikasi Kegiatan Ekonomi

Kompas.com - 30/03/2016, 18:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) menilai berbagai reformasi ekonomi yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mampu memperkuat kepercayaan pasar dan membawa hasil positif.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diprediksi bakal kembali naik pada tahun 2016 dan 2017. Meskipun demikian, ADB pun menyoroti tantangan jangka panjang yang masih harus dihadapi perekonomian Indonesia.

Tantangan tersebut adalah terkait pula dengan permintaan global akan komoditas yang masih belum menunjukkan perbaikan.

Menurut ADB, tantangan bagi Indonesia antara lain adalah untuk mendiversifikasikan kegiatan ekonomi guna mengurangi ketergantungan pada sejumlah kecil komoditas.

"Ini adalah langkah penting dalam konteks melemahnya permintaan global terhadap komoditas," kata Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Steven Tabor dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2016).

Tabor menyebut, hal-hal yang dapat membantu antara lain adalah dengan perluasan sektor manufaktur.

Pemerintah pun harus fokus pada berbagai sektor yang dapat mendorong pertumbuhan tinggi, seperti pariwisata, pertanian bernilai tambah tinggi, perikanan laut, budidaya perairan, dan e-commerce.

ADB dalam laporan Asian Development Outlook juga mencatat ekspor total Indonesia bernilai kurang dari 1 persen perdagangan barang dan jasa di level global.

Fakta ini menggarisbawahi besarnya potensi peningkatan perdagangan guna mendorong permintaan barang dan jasa dari Indonesia, asalkan komitmen kuat pada keterbukaan dan daya saing global terus dipertahankan.

Rekomendasi ADB untuk pemerintah adalah terus mendorong paket-paket deregulasinya sambil melanjutkan upaya untuk menghapus hambatan terhadap investasi swasta.

Tabor mengatakan, cakupan reformasi harus diperluas, agar dapat mengatasi hambatan terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah, memperdalam pasar keuangan, memperbaiki sistem sertifikasi dan pendaftaran tanah, serta mengatasi kakunya pasar tenaga kerja.

Kompas TV Jokowi: Hapus Perda Yang Bikin Pusing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com