Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Perikanan Protes, KEIN Tak Ingin Kapal "Illegal Fishing" Beroperasi Lagi

Kompas.com - 31/03/2016, 15:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengakui ada protes dari pelaku industri perikanan nasional terhadap kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Namun tutur dia, bukan berarti harus ada perubahan kebijakan usai protes itu.

"Jangan pokok persolan yang ikan kita dicuri ini, gara-gara mungkin karena ada keberatan dari industri perikanan, maka diperbolehkan lagi (kapal eks asing beroperasi)," ujar Soetrisno di Jakarta, Kamis (30/3/2016).

Menurut dia, hal yang paling penting dilakukan saat ini yakni mencari solusi atas berbagai masalah yang terjadi di industri perikanan. (Baca: Soetrisno Bachir: Moratorium Kapal Eks Asing Bu Susi Sudah Tepat, Tapi...)

Salah satu jalannya tutur dia dengan duduk bersama antara pelaku usaha dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Soetrisno menuturkan bahwa KEIN sudah berbicara dengan Menteri Susi dan jajarannya. Menurut dia, Menteri Susi sangat terbuka dengan masukan-masukan dari pelaku usaha.

"Makanya nanti ada tim bersama untuk membicarakan langkah di lapangan bagaimana nanti mungkin kebijakan-kebijakan bisa dikeluarkan sesuai masalah yang sebenarnya," kata dia.

Sebelumya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengirim surat kepada Menteri Susi untuk mengevaluasi berbagai kebijakannya lantaran dinilai sudah menyebabkan peningkatan kemiskinan dan pengangguran disejumlah daerah.

Berbagai data yang diungkapkan Wapres dalam suratnya itu didapatkan setelah melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah. (Baca: Jubir JK Tegaskan Surat "Teguran" ke Menteri Susi Bukan Pesanan Pengusaha)

Kompas TV Kapal Berbendera Malaysia Ditenggelamkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com