Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Diabaikan, DPR Anggap Teguran Wapres ke Menteri Susi Sudah Tepat

Kompas.com - 01/04/2016, 06:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI menganggap teguran Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tepat. Sebab, selama ini Susi dinilai selalu mengabaikan masukan dari DPR.

"Kalau Bu Susi ditegur Pak JK, ini sudah peringatan berapa kali ke Ibu Susi ya," ujar Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Sejak awal tutur dia, Komisi IV DPR RI selalu mengingatkan Susi untuk melakukan berbagai perubahan kebijakan. Sebab banyak aduan ke DPR ada dampak negatif dari kebijakan sektor perikanan dan kelautan.

Dalam setiap rapat kerja (Raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menteri Susi kata Edhy, banyak Anggota Komisi IV yang kritis terhadap kebijakan moratorium kapal eks asing, transhipment, hingga pelarangan pengunaan alat tangkap ikan cantrang. Namun, berbagai masukan itu tidak digubris oleh Susi.

"DPR tidak dianggap sama Bu Susi, sama pemerintah. Mau apa lagi sekarang? Paling kita teriak-teriak," kata Edhy.

Anggota Komisi IV DPR RI lain, Daniel Johan, juga tak heran dengan teguran Wapres ke Susi. Baginya, teguran itu bahkan wajib dilakukan sebab sektor kelautan dan perikanan dinilai sangat anjlok.

Saat ini kata dia, pusat-pusat perikanan diseluruh Indonesia terpukul akibat kebijakan Menteri Susi. Daerah tersebut kata dia meliputi Pati, Rembang, Tegal, Bitung hingga ke Maluku.

"Para nelayan berharap Presiden datang ke pusat-pusat perikanan, ke Pati, ke Rembang, ke Muara Baru, ke Bitung, melihat langsung penderitaan nelayan yang pemilu kemarin memilih Presiden Jokowi," ucap Daniel.

Komisi IV sendiri menegaskan tidak menghalangi-halangi semangat atau menentang Menteri Susi memberantas illegal fishing.

Namun, dampak negatif dari kebijakan yang diambil pemerintah itu harus segera diatasi sehingga sektor kelautan dan perikanan bisa kembali menggeliat.

Oleh karena itu, Komisi IV berharap agar pemerintah segara melakukan perubahan kebijakan sehingga persoalan di sektor yang menjadi unggulan pemerintahan Presiden Jokowi itu usai.

Bela Susi

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HNSI Solichien justru mengatakan nelayan kecil sangat diuntungkan dengan serangkaian kebijakan Menteri Susi.

Menurut dia, hanya segelintir orang saja yang menentang kebijakan Menteri Susi. "Yang benar saja! Nelayan kecil sekarang, sangat diuntungkan dengan hengkangnya kapal-kapal asing atau kapal-kapal illegal. Hanya orang idiot saja yang menentang kebijakan MenKP," kata Solichien dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3/2016).

Kompas TV Kapal Berbendera Malaysia Ditenggelamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com