Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahsyatnya "Otak Miring"

Kompas.com - 04/04/2016, 08:47 WIB

                               Oleh Jazak Yus Afriansyah
                                          @jazakYA

Saat itu bukanlah sesuatu yang lazim atau bisa dikatakan sangat janggal membeli mayat yang tak bernilai sama sekali, apalagi mayat tak bertuan alias mayat sebatang kara.

Namun inilah yang dilakukan oleh Leonardo Da Vinci. Pada jamanya di Italia, beliau melakukan perbuatan yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagi sesuatu yang agak kurang waras. Boleh dibilang, otaknya agak miring di antara otak orang yang normal.

Setelah membeli mayat tersebut, Da Vinci membedah mayat, dan melukis apapun yang ada dan yang tampak. Termasuk organ-organ dalam tubuh manusia yang selama ini belum pernah dilukis atau minimal digambar.

Perilaku ini oleh sebagian koleganya dianggap hal yang “nyeleneh” dan sekali lagi otak Da Vinci dianggap miring.

Lantas apa yang terjadi setelahnya? Apa yang digambar dan dilukis oleh Da Vinci memberikan faedah yang sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Terutama yang berkaitan dengan Biologi dan disiplin ilmu uang berkaitan.

Artinya, "otak miring" Da Vinci memang terbukti dahsyat dikemudian hari dan akhirnya banyak orang menyadarinya.

Lain halnya yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison. Di usianya yang masih belia, beliau juga memiliki Otak yang dianggap Miring oleh guru dan teman-temanya. Akibatnya dia dikeluarkan dari sekolah, dan sang Ibu terpaksa membimbing Thomas di rumah, semacam home schooling.

"Otak miring" Thomas bukan hanya saat di sekolah. Diketahui, dia pernah melakukan percobaan di gerbong kereta, yang hampir menyebabkan kebakaran hebat. Sehingga petugas kereta menampar dengan sangat keras dan Thomas diketahui mengalami gangguan pendengaran, akibat tamparan keras itu.

Rupanya tamparan itu membuat otak Thomas semakin "miring" sehingga dia tidak menghentikan eskperimennya. Namun malah terus menambah.

Sehingga sejarah mencatat beliau membukukan kegagalan sebanyak 10.000 kali dalam berbagai percobaan. Dan dari ribuan kegagalan itu, banyak penemuan hebat yang sangat bermanfaat bagi umat manusia, dan terus beliau temukan dan kembangkan.

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah ada putra dan putri anak bangsa yang juga memiliki gejala "Otak Miring"?

Menurut catatan dan kajian penulis, sejujurnya telah banyak pula kita memiliki orang-orang dengan kondisi "Otak Miring", dan disebabkan keterbatasan ruang kita, kali ini kita kupas 1 dari puluhan kisah nyata yang inspiratif tersebut.

Dalam 5 bulan terkahir, kita bisa dan sering menyaksikan biker dengan jaket dan helm warna hijau kombinasi warna hitam, ayo tebak siapa mereka? Ya anda dan saya dengan cepat menyebut mereka adalah pasukan Go Jek.

Nadiem, seorang pemuda yang melihat situasi ibukota Jakarta yang semakin sumpek dan ruwet terutama lalu lintasnya, membuat "Otak Miringnya" menjadi aktif.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com