JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS diprediksi akan mengalami pelemahan. Rupiah diprediksi berada di level Rp13.150 sampai Rp13.430. Pelemahan nilai tukar rupiah masih dibayang-bayangi pelemahan pekan kemarin sebesar 95 sampai 100 poin.
"Minggu ini kami perkirakan USD-IDR berpeluang konsolidasi melemah (rupiah menguat) terbatas," papar Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe melalui risetnya kepada Kompas.com.
Meski demikian, dirinya optimistis rupiah masih akan mengalami penguatan meski dalam jangka waktu pendek. "Jangka pendek tren naik sejak 7 Maret 2016, harga mendekati channel bawah berpeluang kondolidasi menguat," imbuh dia.
Berbeda halnya dengan riset Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada. Dia memprediksi laju rupiah akan bergerak naik, bergantung pada rilis data inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Kami harapkan nantinya rilis data inflasi Indonesia yang kami perkirakan akan bergerak pada rentang deflasi -0,11 hingga inflasi 0,11 mampu memberikan imbas positif pada laju rupiah jelang memasuki kuartal II 2016. Support rupiah di 13.300 serta resisten di 13.285," ungkap Reza.
Menurut Reza, ekspektasi akan perbaikan dalam negeri dapat mempertahankan laju rupiah di zona hijaunya. "Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah," pungkasnya. (Iwan Supriyatna)