Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Bhinneka.com: Pajak "E-Commerce" Jangan Dicari-cari Lagi

Kompas.com - 06/04/2016, 18:55 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku bisnis e-commerce meminta pemerintah terutama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk tidak menambah lagi aneka pajak ke mereka.

Menurut Hendrik Tio, CEO Bhinneka.com, yang juga Ketua Pembina Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), selama ini pelaku e-commerce sudah membayar pajak PPN dan PPh seperti halnya toko offline.

"Dari tahun ke tahun ada perbedaan isu dari pemerintah yang menyebabkan aturan pajak e-commerce selalu bergeser. Jika dulu tentang PPN dan PPh, kini tentang pajak listing," kata dia di Jakarta, Rabu (6/5/2016).

Namun, dia menambahkan bahwa pada dasarnya semua pelaku industri e-commerce siap membayar pajak sesuai aturan yang berlaku.

"Pemerintah juga harus fair mengenakan pajak ke OTT asing sebab platform mereka juga buat jualan. Seperti Facebook dan Twitter. Jangan hanya e-commerce lokal yang dikenakan pajak," tambah dia.

Terkait startup, dia meminta kebijaksanaan pemerintah jika akan mengenakan pajak ke perusahaan rintisan digital tersebut.

Sebab belum tentu startup sudah menghasilkan pendapatan di beberapa tahun awalnya, malahan butuh pendanaan.

"Kalau memang tidak ada tambahan pajak, jangan seperti dicari-cari," lanjut dia.

Hendrik mengatakan, benchmark pengenaan pajak mungkin bisa melihat ke negara tetangga Singapura di mana negara tersebut sangat mendukung pertumbuhan startup sebelum memajakinya.

Bersiap IPO

Bhinneka.com sendiri sebagai perusahaan e-commerce saat ini terus mencari cara untuk bertumbuh.

Pada 2018-2019, Bhinneka.com berencana untuk melantai ke bursa saham atau IPO.

Saat ini perusahaan terus menambah lini bisnisnya untuk mencapai target IPO tersebut dan memperbaiki valuasi bisnisnya.

Salah satunya dengan memperbesar bisnis platform business to business (B2B) sebesar 50 persen tahun ini.

Saat ini, perusahaan sudah memiliki 20 ribu pelanggan korporasi di Indonesia.

Perusahaan menargetkan bisnis ini tumbuh tiga kali lipat di 2016 dan berkontribusi signifikan ke keseluruhan bisnis Bhinneka.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com