JAKARTA, KOMPAS.com – Program transmigrasi diyakini sangat menjanjikan bagi masyarakat yang ingin memperbaiki penghasilan dan penghidupan.
Dengan mendapatkan fasilitas lahan produktif, para transmigran berpeluang mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menjelaskan, selain membuka keterisolasian daerah-daerah terpencil, program transmigrasi selama ini telah berhasil membuka kawasan ekonomi baru.
“Program unggulan transmigrasi ada di perbatasan yang mayoritas berada kawasan hutan. Nah, transmigrasi ini berhasil membuka kawasan ekonomi baru. Misalnya Gorontalo dengan produk unggulan jagungnya,” ujar Marwan, di Jakarta, Jum’at (8/4/2016).
“Setiap wilayah yang akan kita jadikan sebagai sasaran transmigrasi, potensi wilayahnya sudah kita petakan terlebih dahulu. Untuk sawit dan karet, mayoritas berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan,” sambung Marwan.
Di sisi lain, lanjut Marwan, pusat ekonomi baru tersebut juga berimplikasi pada terciptanya lapangan kerja baru, khususnya di sektor pertanian dan pendukung.
Hingga saat ini, ada sebanyak 4.900.200 tenaga kerja permanen yang berhasil diserap di kawasan transmigrasi.
Karena itu, Marwan berharap ke depan program transmigrasi juga bisa menjadi daya tarik bagi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) luar negeri.
Pasalnya, suksesnya program transmigrasi di sejumlah wilayah tersebut setidaknya akan mengubah cara pandang TKI agar kembali bekerja di negeri sendiri.
“Ini juga upaya kita, agar TKI di luar negeri kembali ke Indonesia. Kita ajak mereka untuk sama-sama membangun kawasan sendiri. Agar mereka (TKI) mau bekerja dan menata hidup di kawasan kita sendiri, tidak di luar negeri,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.