KOMPAS.com - Berbekal hasil riset bahwa 48 persen dari total pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia belum terlayani pinjaman modal dengan baik, lembaga pembiayaan asal Malaysia, Crowdo, melebarkan bisnisnya ke Tanah Air. Hasil riset oleh perusahaan yang juga memunyai cabang di Singapura itu menunjukkan bahwa dengan persentase tersebut ada potensi pembiayaan hingga 27,5 juta dollar AS. Crowdo merilis hasil riset itu pada semester II 2015.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) pada lamannya bps.go.id menunjukkan catatan ada 56,5 juta UKM di Indonesia sampai dengan 2012. Lalu, pada laman Kementerian Koperasi dan UKM, depkop.go.id, tercatat ada 57.9 juta UKM di Indonesia sampai dengan 2014 usai.
Kemudian, di laman itu juga tertera keuntungan-keuntungan bagi investor. Misalnya, investor punya akses kepada kesempatan investasi di usaha UKM yang belum pernah ada sebelumnya, bunga investasi yang bersaing, jangka investasi pendek, dan pengelolaan investasi secara dalam jaringan (online).
Tak hanya itu, Crowdo juga mencantumkan empat hal keuntungan bagi peminjam. Pertama, kemudahan proses aplikasi, proses persetujuan dan pencairan dana cepat, akses ke ribuan komunitas investor, dan bunga kompetitif bagi peminjam.