Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Inovasi Baru, Petambak Dipasena Mampu Produksi Udang 4,5 Ton per Petak

Kompas.com - 14/04/2016, 11:02 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Petambak di Bumi Dipasena Bandung kembali bergairah setelah mampu menghasilkan udang sebesar 4,6 ton per petak. Hal itu tercapai setelah diterapkannya inovasi baru bagi para petani.

Dalam empat bulan terakhir, produksi udang di Bumi Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung mulai bangkit, setelah sempat menurun produksinya akibat Elnino pada tahun 2015 lalu.

Ari Suharso petambak sekaligus Humas persatuan pengusaha petambak udang wilayah (P3UW) Dipasena mengatakan petambak kini mulai mengatur parameter air.

"Pola lama petambak hanya mementingkan masalah pakan dan permodalan, pola lama ini hanya mendukung penebaran saja tetapi kurang mendukung hasil capaian panen," kata dia dalamketerangan resmi, Kamis (14/4/2016).

Dengan pola baru tersebut, petambak mampu memprodukai 4,6 ton sedangkan cara lama hanya berkisar antara 500 kilogran sampai 1,2 ton.

"Kami sudah melakukan percontohan selama 100 hari pada dua tambak, hasilnya rata-rata udang 50 ekor per kilogramnya," ujar dia.

Budidaya percontohan merupakan hasil kerja sama antara Kementrian Kelautan Perikanan , balai besar perikanan air payau (BBPBAP) Jepara, P3UW Lampung dan Kemitraan Bumi Dipasena.

Supito, perekayasa tehnologi budidaya BBPBAP Jepara menyampaikan bahwa tambak udang di Bumi Dipasena Lampung masih sangat potensial dan menjanjikan.

"Petambak hanya memerlukan bimbingan tehnis dan pelatihan tehnologi budidaya terkini sehingga hasil usaha budidaya yang dijalankan bisa lebih maksimal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com