Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan KUR Bunga Murah, Bank Jateng “Sentil” BPR

Kompas.com - 15/04/2016, 14:59 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com –Bank Jateng tepis asumsi bahwa mereka menggerus pasar bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7 persen.

Sebelumnya, beredar kekhawatiran sejumlah BPR di Jawa Tengah, bahwa rendahnya bunga yang diberikan Bank Jateng akan membuat mereka gulung tikar.

Mereka khawatir, nasabah BPR, yang rata-rata segmentasi ekonomi kecil menengah itu, akan beralih ke Bank Jateng, yang memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7 persen.

Namun, kekhawatiran ini ditepis oleh Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Supriyanto. "Tidak benar itu kami merebut pangsa pasar BPR karena pasar Jawa Tengah sangat luas," kata dia, Jumat (15/4/2016). 

Dia mengatakan, Bank Jateng ingin dengan upaya mereka ini, BPR akan ikut menurunkan bunga kredit sehingga ekonomi bisa lebih berjalan.

Dengan acuan suku bunga satu digit, kata dia, pihak perbankan akan berlomba-lomba menurunkan suku bunga.

Tidak terkecuali termasuk dari BPR yang saat ini masih memberikan bunga yang tinggi kepada nasabah.

Imbasnya masyarakat kecil bisa lebih ringan dalam mengangsur pembayaran. “Suku bunga single digit ini diupayakan, jadi ingin bagaimana nasabah mempunyai bunga lebih murah,” tambah dia.

Aset Bank Jateng saat ini telah tumbuh hingga akhir 2015 mencapai Rp 41 Triliun. Total asetnya meningkat 16,22 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Badan Usaha Milik Daerah ini juga meraup laba mencapai Rp 254 miliar. Peluncuran KUR yang rendah ini, lanjut Nano, juga dinilai tidak akan merugikan perusahaan.

Sebab, telah ada kajian yang matang sebelum kebijakan pengeluaran suku bunga tujuh persen diterbitkan. “Ini KUR tahap awal, dan ini tidak rugi, karena bank ini bank pembangunan. Jadi, kami membangun baru baru mencari laba,” imbuhnya.

Sejauh ini, dari 3.125 permohonan pengajuan yang dibuka sejak 28 Maret 2016, uang yang telah disalurkan sebanyak Rp 43 miliar dari alokasi pagu Rp 350 miliar.

Kompas TV Perbankan Mulai Turunkan Bunga Kreditnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com