DENPASAR, KOMPAS.com - Bank Indonesia menggandeng desa adat di Bali untuk meningkatkan penggunaan mata uang rupiah pada setiap transaksi dengan wisatawan asing.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati mengatakan,tidak dimungkiri, hingga saat ini masih ada kawasan wisata, restoran, dan kafe yang menggunakan mata uang asing sebagai alat pembayaran.
Untuk itu BI dan desa adat di Bali sudah menandatangani nota kesepahaman untuk turut andil dalam penertiban dengan menggelar razia oleh desa adat.
"Kami sudah kerjasama dengan desa adat, terkait transaksi menggunakan uang rupiah baik di kafe, restoran, maupun hotel," kata Dewi Setyowati, Minggu (17/4/2016).
Menurut Dewi, Bali sebagai destinasi pariwisata internasional memang perlu perhatian khusus dalam rangka penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran.
Selain itu, bank sentral juga akan memperhatikan keberadaan tempat penukaran uang asing agar tertib dan legal yang akan memudahkan wisatawan asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.