Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Realisasikan Program Rendemen Tebu 10 Persen

Kompas.com - 19/04/2016, 15:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melakukan pertemuan dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) terkait persoalan Tebu Nasional di Ruang Kerja Menteri Pertanian Jakarta, Selasa (19/04/2016). Setelah pertemuan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan "Pertama adalah kita bagaimana menuju 110. Rinciannya 100 ton produksi tebu rendemen 10 persen. Kedua, kita mengembangkan pabrik baru, Ketiga, pabrik eksisting yang kekurangan lahan kita optimalkan lahan sekitarnya. Laporan bahwa sudah ribuan hektar sekarang, tahun lalu kami sampaikan ternyata realisasinya sudah ada rendemen 10 persen dan produksi 100 ton per hektar ini target kita," ujar Amran.

Untuk memaksimalkan produksi tebu dan rendemen tebu yang kian meningkat, Amran berharap agar pembangunan pabrik gula dengan peratalan yang baik. Karena, jika produksi telah semakin baik namun proses penggilingan di pabrik kurang maksimal, hal itu bakal menurunkan produksi gula itu sendiri.

Amran menambahkan, "Dukungan dari Kementan adalah pertama bibit, ini yang terpenting. Jadi kami minta dirjen perkebunan perhatikan bibit. Ini dikembangkan seperti jagung, kami siapkan jagung benih unggul kurang lebih 1,3 juta hektar se Indonesia. Juga benih unggul untuk padi, kita persiapkan sampai 4 juta hektar. Nah, nanti tebu juga demikian, karena ada produksi hanya 70 ton 50 ton, nah kan ada potensi produksi sampai 100 ton. Kita dukung," ujarnya.

Kemudian, kata Amran, dikembangkanlah rencana pabrik gula, 10 unit di seluruh unit indonesia. "Ini rencana Sulawesi Tenggara, daerah Kalimantan kalau ada yang cocok iklimnya kemudian eksisting yang ada, kita membantu fasilitasi lahannya. Kita akan bantu investor untuk memulai pembangunan pabrik jika mereka telah memiliki dana sedikitnya Rp 1,5 triliun," pungkas Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com