Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IV DRP Soroti Ketimpangan Subsidi Pupuk dan Penyaluran Benih Tanaman

Kompas.com - 19/04/2016, 21:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan sejumlah stakeholder pertanian pada Senin (18/4/2016) kemarin, terungkap adanya ketimpangan subsidi pemeliharaan benih tanaman serta subsidi pupuk.

Dalam RDPU ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan pihaknya ingin menggali lebih jauh permasalahan pupuk dan benih untuk petani.

Terkait benih, Herman memaparkan masalah yang dihadapi masih seputar persoalan klasik, yaitu penyaluran benih.

Penyaluran benih tertinggi hanya mencapai 20 persen pada tahun lalu. Sedangkan, pada 2014 hanya 16 persen.

"Jadi, sampai kapan subsidi ini harus dipertahankan jika kemudian kemampuan penyaluran dari masing-masing perusahaan juga rendah yang dapat penugasan," kata Herman.

Terkait pupuk, Herman menyoroti kemampuan produksi di perusahaan pupuk menurun, namun beban subsidi pupuk terus meningkat.

Dia juga memprediksi kelangkaan pupuk terjadi pada tahun-tahun mendatang akibat penurunan produksi pupuk.

"Ini menjadi catatan khusus. Selain bagaimana rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) ke depan. Kalau RDKK seperti ini terus, ya semakin tidak jelas mana yang berhak menerima, dan tidak berhak menerima sesuai UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," pungkas Herman.

Turut hadir dalam RDP tersebut Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sumarjo Gatot Irianto, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring, serta Dirut Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti. 

Selain itu juga hadir beberapa BUMN pupuk, pertanian dan peternakan seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero) dan PT Berdikari (Persero).

Kompas TV Sawah Diserang Hama, Petani Merugi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com