Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kualitas SDM, Beban Kurikulum Pendidikan Harus Dikurangi

Kompas.com - 20/04/2016, 19:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan pendidikan harus dibenahi.

Dia mengatakan, meskipun anggaran pendidikan telah dialokasikan 20 persen dari APBN sejak 2008, namun sampai 2012 belum terlihat nyata peningkatan kualitas pendidikan tersebut.

"Masalahnya bukan pada berapa jumlah anggarannya, tetapi bagaimana penggunaan anggaran itu," kata dia dalam Musrenbangnas 2016, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Menurut mantan Menko Bidang Perekonomian itu, distribusi guru masih kurang merata. Di berbagai daerah, rasio pengajar dan peserta belajar sudah melebihi ideal. Bahkan ada di beberapa tempat rasionya satu guru 12 murid.

Akan tetapi, kata Sofyan, di beberapa daerah lain masih banyak Pemerintah Daerah (Pemda) yang selalu meminta tambahan guru honorer.

"Kenapa? Karena guru itu bertumpuk di kota. Di desa sudah tidak mau lagi mengajar. Ini yang harus kita ubah sekarang," ucap Sofyan.

Selain itu dia menyampaikan, lantaran beban pelajaran yang banyak, tak sedikit juga sekolah yang bertindak curang. Pengajar memberikan soal-soal pelajaran beserta bocoran kunci jawabannya.

"Intergritas ini penting. Akhrinya kita pikirkan bagaimana kurikulum itu kita kurangi. Anak saya sekarang sekolah SMA di luar negeri. Pelajarannya cuma empat. Dan kita tidak melihat anak luar negeri lebih bodoh dari anak Indonesia," imbuh Sofyan.

Atas dasar itu dia bilang, integritas ditingkatkan dengan cara mengurangi beban kurikulum. Integritas yang dimaksud meliputi perilaku tidak mencontek, jual-beli ijazah, sertifikat palsu, dan plagiarisme.

Sofyan menambahkan, perlu juga meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang menyenangkan dan bebas intimidasi serta kekerasan (bullying free environment). Selain itu, perlu juga pendidikan agama dan etika yang menumbuhkan akhlak mulia.

"Pendidikan agama itu tidak mengajarkan anak bagaimana cara memandikan mayit. Itu penting, tapi seumur hidup pun paling hanya dua kali. Pendidikan agama harusnya lebih kepada pendidikan budi pekerti. Bagaimana menjadikan orang rendah hati, saleh sosial, jujur," pungkas Sofyan.

Kompas TV Anies Baswedan Tinjau Pelaksanaan UN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com