Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Ketahanan Pangan, Kementan Perkuat Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan

Kompas.com - 21/04/2016, 18:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) terus berupaya meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia.

Dalam hal ini Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama dengan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) membina para petani di desa-desa agar menciptakan hasil pertanian yang terbaik dan berkualitas.

Khusus P4S Amulat Gunung Kidul Jawa Tengah ini merupakan tempat belajar, dari petani, oleh petani, untuk petani.

"P4S Amulat ini telah banyak membina, mendidik para petani disekitar desa," ujar Supraptono Sebagai Petani Berprestasi Jawa Tengah yang juga sekaligus Pengurus Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Amulat, Desa Bleberan, Gunung Kidul Yogyakarta.

Supraptono menambahkan, dengan adanya P4S ini mewujudkan petani cerdas, mandiri dan sejahtera," tegasnya.

P4S ini memang terkenal memiliki ciri khas mandiri, swadaya dan sukarela.  "Harapan kami P4S ini menjadi jembatan akses informasi dan teknologi dari penyuluh kepada petani dan meberikan peluang serta wawasan bidang pertanian dan agribisnis," terang Supraptono.

Dalam tiga tahun P4S Amulat ini telah melatih 120 Kelompok Tani dan Taruna Tani terdiri dari 3600 orang. Perbenihan palawija, perbenihan sapi lokal, pengolahan pupuk organik, pakan altetnatif menjadi materi pelatihan dalam P4S ini.

"Mendukung ketahanan pangan pemerintah diharapkan Desa Beleberan ini menjadi desa mandiri pangan dan desa mandiri benih bisa terwujud," harap Supraptono.

Kompas TV 400 Petani Gelar Aksi Darurat Pertanian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com