JAKARTA, KOMPAS.com - Pada perdagangan saham Senin lalu (25/4/2016) terjadi tekanan pelemahan pada sejumlah saham unggulan pada sektor perbankan, seperti saham BBRI, BMRI, BBNI, BBCA dan 191 saham lainnya.
Tekanan ini mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan pada resistensi kuatnya di 4.820 dan ditutup melemah 0,72 persen ke level 4.878,86 poin.
Dalam hal ini sektor infrastruktur merupakan salah satu sektor yang membukukan penguatan 1,26 persen.
Penguatan sektor infrastruktur didorong oleh saham saham unggulan seperti TLKM, ISAT, TBIG, INDY, JSMR, dan TOWR.
Penguatan ini mencoba menahan laju pelemahan yang sempat menyeret IHSG menguji basis supportnya di 4.850-4.860.
Tercatat nominal sebesar Rp 5,46 triliun dari hasil perolehan transaksi sebanyak 49,32 miliar saham dengan rasio transaksi mencapai 131:195.
Investor asing membukukan total pembelian bersih sebesar Rp 118,35 miliar.
Analisis teknikal Daewoo Securities Indonesia mewaspadai munculnya formasi bearish engulfing.
"Formasi ini dengan tendensi market breath yang masih menunjukkan arah pelemahan," tulis Daewoo Securities dalam analisis teknikalnya ke Kompas.com.
Lebih lanjut, apabila IHSG gagal untuk melakukan penetrasi 4.885-4.890, dapat diperkirakan, tekanan pelemahan akan membawa IHSG menguji penetrasi support 4.850-4.860 untuk selanjutnya menuju target support berikut di level 4.810-4.820.