Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Lambat, Pendapatan Apple Diperkirakan Turun Pertama Kali dalam Satu Dekade

Kompas.com - 26/04/2016, 10:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Kompilasi analisis data Bloomberg memperkirakan pendapatan perusahaan telekomunikasi Apple pada tahun ini akan mengalami penurunan pertama kali dalam satu dekade. Pernyataaan Bloomberg itu diambil dari data 33 analis tentang kinerja perusahaan Apple.

Menurut data yang dihimpun, penyebab penurunan pendapatan Apple yakni melambatnya penjualan smartphone. Pendapatan Apple pada Januari 2016 sebesar 53 miliar dollar AS turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 58 miliar dollar AS.

Saham Apple juga jatuh 18 persen dalam 12 bulan terakhir di tengah meningkatnya kekhawatiran investor bahwa pelanggan enggan untuk meganti ponselnya dengan yang baru.

Menurut data, penjualan Apple selama ini sebesar 52 miliar dollar AS. Sebanyak 33 analis itu juga memproyeksikan tahun ini Apple akan menjual smartphonenya sebanyak 52 juta unit, jumlah itu turun dibandingkan tahun lalu yang menjual 68,2 juta unit smartphone.

Analis juga menyatakan Apple berencana akan mengembalikan modal kepada investor. Bloomberg memperkirakan Apple juga menaikkan dividen sebesar 57 sen per saham dari 52 sen per saham.

Menurut analis, untuk mengatasi penurunan pendapatan ini, Apple akan mengandalkan aplikasi musik i-Tunes dan aplikasi berbayar Apple Pay, serta mendorong pengguna untuk membeli aplikasi di Apps Store.

Pasar Smartphone

Pertumbuhan penjualan smartphone global diperkirakan akan melambat menjadi 7 persen tahun ini.

Sekitar 150 juta pengguna di kawasan Asia-Pasifik akan menunda membeli smartphone baru selama tiga tahun ke depan sampai harga turun seperti yang mereka inginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com