Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Utang Pemerintah AS Dinilai Terlampau Tinggi

Kompas.com - 26/04/2016, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebuah negara memiliki utang, hal itu rasanya wajar saja. Akan tetapi, pernahkah Anda mengetahui seberapa besar jumlah utang negara adidaya Amerika Serikat?

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki utang dalam jumlah sangat fantastis, yakni sekitar 19 triliun dollar AS. Besarnya jumlah utang pemerintah ini pun menjadi sorotan dalam debat calon presiden AS.

Walau demikian, Scott Brown, analis dari Raymond James, menyatakan bahwa jumlah ini belum mengkhawatirkan. "Ya, defisitnya besar. Akan tetapi, tidak, ini tidak masalah," kata Brown sebagaimana tertulis dalam laman businessinsider.com.

Brown menganalisis dua hal yang dikhawatirkan masyarakat soal utang. Di satu sisi, banyak orang mencemaskan defisit neraca transaksi. Peningkatan defisit, kata Brown, merupakan respons dari resesi beberapa waktu lalu.

"Defisit anggaran federal mencapai 1,4 triliun dollar AS pada tahun 2009 atau sekitar 10 persen dari nominal produk domestik bruto (PDB). Jumlah ini luar biasa. Namun, ini merefleksikan magnitudo periode great recession," ungkap Brown.

Brown menuturkan, pendapatan negara pun anjlok. Belanja terkait resesi, seperti jaminan pengangguran dan stimulus fiskal, naik.

Namun, ketika ekonomi berangsur pulih, belanja terkait resesi akan hilang, dan penerimaan pajak membaik. "Defisit sekarang turun menjadi 2,5 persen dari PDB. Angka ini baik dan berkesinambungan," ujar Brown.

Walau demikian, masih banyak warga AS yang cemas akan nominal utang yang luar biasa besar tersebut. Menurut Brown, Pemerintah AS kini tidak memiliki masalah dalam meminjam, dan tak ada masalah pula dalam membayar.

Menurut Brown, Pemerintah AS masih bisa menjaga rasio utang dengan baik, dan tidak ada masalah dalam likuiditas. Untuk warga AS yang masih skeptis tentang utang, Brown memberikan beberapa solusi yang dapat dilakukan pemerintahan selanjutnya, antara lain meningkatkan penerimaan negara di sektor pajak, memperlebar basis pajak, dan meningkatkan rasio pajak korporasi secara efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com