Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dana Tax Amnesty Bisa kayak Anak Sekolah, Pagi Datang, Siang Pulang..."

Kompas.com - 26/04/2016, 20:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dzulfian Syafrian mewanti-wanti pemerintah menyiapkan instrumen untuk menampung dana-dana 'mudik' apabila kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty diterapkan.

Desain kebijakan, kata dia, sebaiknya diupayakan agar bisa mengarahkan dana-dana repatriasi modal tersebut ke instrumen pasar keuangan yang sifatnya jangka panjang.

"Kalau hanya jangka pendek, nanti kabur lagi dananya. Bisa kayak anak sekolah. Pagi datang, sore atau malah siang sudah pulang lagi," kata Dzulfian kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Dzulfian juga mengingatkan pemerintah, dana-dana mudik yang begitu besar yang masuk bisa berdampak terhadap kinerja ekspor.

Sebabnya, permintaan terhadap rupiah yang begitu tinggi akan membuat nilai tukarnya terhadap dollar AS alami apresiasi, dan menyebabkan daya saing produk tertekan.

Mencermati kemungkinan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, memang sebaiknya pemerintah menyiapkan instrumen penampung, seperti surat utang baik rupiah maupun valas.

"Supaya tidak usah uangnya masuk ditukar dulu ke rupiah. Nanti malah dampaknya banyak," kata Darmin, di kantornya, Selasa.

Darmin menambahkan, uang yang masuk bisa digunakan untuk membeli obligasi infrastruktur, atau diinvestasikan di bidang-bidang industri tertentu yang menjadi prioritas pemerintah.

Kompas TV DPR "Kebut" RUU "Tax Amnesty"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com