Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Minyak, Exxon Mobil Kehilangan Peringkat sejak 1930

Kompas.com - 27/04/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Kondisi harga minyak yang jatuh ternyata harus dibayar mahal oleh Exxon Mobil Corp. Perusahaan itu kini harus rela kehilangan peringkat kredit bergengsi yang dipegangnya sejak Great Depression pada era 1930-an silam.

Pada Selasa (26/4/2016) waktu setempat, lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) mencopot Exxon dari peringkat AAA. Akhirnya, S&P memberikan peringkat AAA+ untuk Exxon, sama seperti peringkat pemerintah Amerika Serikat.

Sebelum "turun kasta", Exxon berbagi peringkat bergengsi AAA tersebut hanya dengan Microsoft Corp dan Johnson & Johnson. Meski demikian, pihak Exxon menyatakan tidak ada yang berubah dari kinerja Exxon terkait penurunan peringkat tersebut.

"Tidak ada yang berubah dalam hal filosofi keuangan perusahaan atau manajemen yang pruden terkait neraca kinerja. Exxon Mobil meletakkan nilai yang tinggi pada posisi kredit yang kuat dan terus fokus menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham di tengah volatilitas pasar," kata Scott Silvestri, juru bicara Exxon.

S&P mempertanyakan keputusan Exxon untuk membelanjakan 54 miliar dollar AS demi buyback saham sejak tahun 2012.

Preferensi Exxon untuk mengembalikan dana tunai kepada pemegang saham dapat mengganggu kemampuan untuk menjaga kas maupun membayar utang.

"Tingkat utang perusahaan telah naik lebih dari dua kali lipat dalam beberapa tahun silam, merefleksikan belanja modal yang tinggi," ujar S&P. Exxon, kata S&P, juga berhadapan pada tantangan untuk menemukan inovasi baru guna menggantikan sumur minyak lama.

Tahun lalu, Exxon hanya menemukan minyak baru untuk menggantikan 67 persen dari produksinya.

"Dalam pandangan kami, tantangan bisnis terbesar Exxon adalah menggantikan produksi yang sedang berjalan," tutur S&P. 

Kompas TV Bagaimana Harga Minyak Terbentuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com