Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Rumput Laut Indonesia Teken MoU dengan Asosiasi Rumput Laut China

Kompas.com - 28/04/2016, 19:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) dan China Algae Industry Association (CAIA) melakukan penandatanganan kerjasama peningkatan, perdangan, dan pengembangan rumput laut di Indonesia.

Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani langsung Ketua Umum ARLI Safari Azis dan Sekjen CAIA Jingxiang Guan serta disaksikan oleh Ketua Umun Kamar Dagang Indonesia Roeslan P Roeslani di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/04/2016).

Safari Azis mengatakan selain pengembangan bisnis rumput laut, ARLI dan CAIA juga menyepakati untuk mendirikan Seaweed Research and Development Center.

Lembaga itu akan membantu pembudidaya rumput laut mendapatkan informasi tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas.

Berikut isi kesepakatan antara ARLI dan CAIA:

Pertama, ARLI bersama CAIA akan mengembangkan budidaya rumput laut. Terkait hal ini, CAIA telah melakukan kerjasama dengan pemerintah dan beberapa universitas dalam budidaya rumput laut.

Kedua, ARLI bersama CAIA akan membangun pasar rumput laut internasional baik di China maupun Eropa.

Ketiga, petani dan peneliti budidaya rumput laut Indonesia akan berkunjung ke China dalam hal tukar menukar teknologi dan pengetahuan dalam budidaya rumput laut.

"Kita akan dukung gerakan ekspor tiga kali lipat rumput laut. Kita juga akan mengembangkan pengolahan rumput laut dengan mendirikan China-Indonesia Seawed Industrial Parks," lanjut Safari.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor rumput laut Indonesia ke China mencapai 143.725 ton dengan nilai 124.954.000 dollar AS pada 2013, 150.855 ton dengan nilai 163.013.000 dollar AS pada 2014, dan 151.770 ton dengan nilai 112.670.000 dollar AS pada 2015.

"China merupakan tujuan ekspor terbesar rumput laut nasional. Market Share-nya mencapai 72 persen di tahun 2014 dan 70 persen di tahun 2015," ungkap Safari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com