Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Dirut Wijaya Karya Terkait Kasus Halim

Kompas.com - 28/04/2016, 19:41 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) secara tidak langsung meminta China Railway International Co. Ltd mengganti PT Geo Central Mining (PT GCM) selaku sub kontraktor.

Permintaan tersebut menyusul adanya kasus penangkapan tujuh pekerja proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Kita suruh cari sub kontraktor yang lain saja deh, bikin repot kita saja. Kita dituntut untuk kerja cepat tapi malah bikin opini publik yang enggak bagus," ujar Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Bintang mengatakan, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah menghadap Kadispen AU di Lanud untuk menjelaskan duduk perkara.

Bintang pun menegaskan, bahwa pihaknya belum melakukan penandatanganan kontrak dengan Geo Central Mining untuk menggarap wilayah Halim.

Menurutnya, pihak yang harus bertanggung jawab atas hal itu adalah Geo Central Mining.

Sebab WIKA sudah menegaskan kepada sub kontraktor bahwa daerah Halim belum bisa digarap sebelum mendapatkan izin dari pihak Lanud.

"Mereka tidak mengerti perizinan di Indonesia, mereka kira seperti di China. Mereka kerja selonongan," tandas Bintang.

Sekadar informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Co. Ltd. mendapat mandat untuk membangun dan melaksanakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com