Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Malaysia Siapkan Kerja Sama Pertukaran Data Satelit Perangi "Illegal Fishing"

Kompas.com - 29/04/2016, 18:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua negara bertetangga, Indonesia dan Malaysia, tengah menyiapkan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk memerangi pencurian ikan ilegal.

Menteri Pertanian dan Perikanan Malaysia Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek melakukan pembicaraan awal untuk kerja sama ini dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (29/4/2015).

"Akan ada patroli bersama, akan ada pertukaran informasi data satelit dan radar. Kita akan pertukarkan," kata Susi kepada wartawan.

Selain itu, kedua negara juga akan membahas ulang kesepakatan tentang aktivitas nelayan tradisional yang diperbolehkan di wilayah penangkapan tradisional (traditional fishing ground).

Menurut kesepakatan yang ada saat ini, nelayan dengan kapal berkapasitas di bawah 10 gross tonage (GT) tidak akan ditangkap bila menangkap di perairan traditional fishing ground.

Hal lain yang dibicarakan, Malaysia juga berminat untuk belajar perikanan kepada Indonesia, misalnya dengan menyekolahkan anak-anak Malaysia di politeknik perikanan di Indonesia.

"Kita akan tingkatkan kerja sama karena kita juga sama-sama punya persoalan. Dia juga kehilangan banyak (sumber daya laut) dari sisi laut yang berbatasan dengan China dan Thailand," ucap Susi.

Dia menambahkan, dalam pertemuan itu, Malaysia mengaku lebih membutuhkan banyak pasokan sumber daya laut dari Indonesia.

Sebab, saat ini mereka sangat kekurangan stok.

Bahkan, banyak bibit kerapu yang diambil dari Bali dan Ambon.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Narmoko Pramadji mengatakan, sepanjang 2015, ekspor produk perikanan Indonesia ke Malaysia mencapai 140 juta dollar AS.

Sementara itu, impor produk perikanan Indonesia dari Malaysia hanya 19 juta dollar AS.

"Jadi, surplus 121 juta dollar AS. Ekspor kita ke Malaysia paling banyak kerapu karena mereka memang butuh sekali kerapu untuk hotel, restoran, dan makan. Impor kita dari mereka ikan kembung, hanya pada saat kita lagi tidak musim," kata Narmoko.

Kompas TV Memberantas Illegal Fishing- Satu Meja Eps 128 Bagian 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com