Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Buruh, Hanif Minta Semua Pihak Patuh soal Pengupahan

Kompas.com - 01/05/2016, 19:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh Minggu (1/5/2016) disertai sejumlah tuntutan seperti kenaikan upah minimum Rp 650.000 tahun depan, penolakan pemutusan hubungan kerja sepihak, serta penolakan terhadap kebijakan pengampunan pajak.

Gelombang aksi May Day ke ibukota terus berdatangan sepanjang hari ini. Meski begitu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyatakan sejauh ini kondisinya aman dan tidak ada masalah yang berarti dalam aksi May Day.

“Semua berharap komitmen May Day ini menjaga ketertiban, kedamaian, dan aman. Mengenai tuntutan ini, enggak bisa kalau seseorang atau satu kelompok menuntut, langsung dipenuhi,” kata Hanif ditemui di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero).

Hanif mengatakan, selalu ada kepentingan yang berbeda-beda dari berbagai kelompok masyarakat di negara sebesar Indonesia. “Satu rumah saja sering berbeda kepentingannya,” kata dia.

Yang pasti, lanjutnya, pemerintah akan tetap menjaga keseimbangan dari kepentingan para buruh dan juga angkatan kerja yang belum terserap.

Dia menyebut, pihaknya juga akan mengumpulkan para petinggi serikat buruh untuk duduk bersama membicarakan isu-isu di lapangan.

“Terkait PP 78 (PP 78/2015 tentang Pengupahan) kita terus. Kepada daerah, kita juga pesan ke Kemendagri agar bisa lebih patuh semuanya,” ucap Hanif.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah memang konsen terhadap kepentingan buruh. Akan tetapi di sisi lain, pemerintah juga fokus kepada masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu bilang, di tengah para buruh yang menuntut kesejahteraan lebih baik, masih ada banyak orang yang menganggur. Pemerintah kini tengah mendorong agar lapangan kerja lebih banyak melalui investasi.

Darmin bilang, jumlah tambahan angkatan kerja tiap tahun mencapai 2,5 juta orang. Dibutuhkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen untuk bisa menyerap tambahan angkatan kerja itu. Di sisi lain, peningkatan kompetensi sumber daya manusia juga harus digenjot agar angkatan kerja yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan industri.

“Dunia industri mengalami perubahan cepat. Maka butuh pendidikan atau pelatihan yang sama-sama cepat. Ini bisa menunjang industri nantinya,” kata Darmin di rumah dinas, Widya Chandra, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com