TOKYO, KOMPAS.com - Penguatan nilai tukar yen terhadap dollar AS dinilai terus mencapai momentumnya. Mata uang Jepang ini pun terus menanjak ke penguatan tertinggi dalam 18 bulan setelah Gubernur Bank Sentral Haruhiko Kuroda memutuskan untuk menahan stimulus pada pekan lalu.
Keputusan Bank of Japan tersebut diumumkan sesaat setelah Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Janet Yellen mengumumkan untuk tidak tergesa-gesa dalam menaikkan suku bunga acuan.
Beberapa analis pun menempatkan yen untuk menjadi mata uang yang terus dipantau penguatannya terhadap dollar AS.
"Selama The Fed memberi sinyal akan hati-hati dalam menaikkan suku bunga, maka yield riil di AS akan turun dan menyebabkan dollar AS melemah. Pasar uang sedang dalam zona berbahaya," kata Hiromichi Shirakawa, ekonom Jepang dan mantan pejabat BoJ.
Penguatan yen terhadap dollar AS diprediksi bakal terus melaju. Credit Suisse Group AG memproyeksikan tukar yen terhadap dollar AS dapat mencapai posisi 90 per dollar AS.
"Berdasarkan kondisi ekonomi global dan sentimen investor, tren utama dalam fundamental adalah penguatan yen. Kami melihat nilai yang seimbang pada kisaran 95 dan 100, serta akan bergerak menuju kisaran yang lebih (kuat)," ungkap Shinichiro Kadota dari Barclays Plc.