Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga Energi Dorong Deflasi April

Kompas.com - 02/05/2016, 14:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Penurunan harga energi menjadi salah satu faktor pendorong deflasi April 2016.

Catatan BPS, komponen energi pada bulan April 2016 mengalami penurunan harga atau deflasi sebesar 3,51 persen. Penurunan komponen energi tercermin dalam sejumlah kelompok pengeluaran terkait energi.

“Bensin turun 6,61 persen. Ini dikarenakan kebijakan pemerintah untuk menurunan harga. Sehingga terjadi penurunan di 82 kota IHK,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam paparan, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Tarif angkutan dalam kota juga mengalami penurunan sebesar 0,74 persen. Penurunan terjadi di 70 kita IHK, di mana penurunan tertinggi terjadi di Serang sebesar 20 persen, dan Singaraja sebesar 17 persen.

“Ini karena adanya instruksi dari pemerintah untuk menurunkan tarif angkutan dalam kota, karena Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar turun,” kata Suryamin.

Selain itu, tarif dasar listrik untuk pelanggan pra-bayar dan paska-bayar juga turun, sebesa 1,62 persen. Suryamin menambahkan, di luar komponen energi, beberapa kelompok pengeluaran juga mengalami penurunan harga, sehingga mendorong deflasi April.

“Tarif angkutan udara mengalami penurunan harga 2,67 persen. Ini merupaka dampak lanjutan dari penurunan tarif batas atas dan batas bawah yang berlaku sejak 27 Februari 2016,” kata Suryamin.

Kelompok bahan makanan juga menyumbang deflasi April seperti cabai merah dengan penurunan harga 25,41 persen, beras (turun 1,47 persen), ikan segar (1,45 persen), daging ayam ras (turun 3,04 persen), telur ayam ras (turun 3,24 persen), cabai rawit (turun 16,88 persen), serta kentang (turun 8,32 persen).

Kompas TV Harga Premium di Atas Harga Keekonomian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com