Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Banyak Kereta, KAI Berencana Akuisisi INKA

Kompas.com - 03/05/2016, 17:10 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro membenarkan perihal rencana akuisisi PT KAI terhadap PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA).

Edi mengatakan, pihaknya pernah menyampaikan keinginan akuisisi tersebut ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pernah ada diskusi soal itu (akusisi). Saya pernah menyampaikan kepada Kementerian BUMN. INKA masuk ke KAI bisa dilakukan penghematan, tetapi berapa penghematannya belum kita hitung," ujar Edi kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Alasan KAI ingin mengakuisisi INKA adalah untuk memenuhi kebutuhan kereta api dalam mendukung program percepatan pembangunan Trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

"Kebutuhan kereta api untuk Trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua cukup besar," imbuh Edi.

Adapun kebutuhan kereta api KAI dalam tiga tahun ke depan adalah sebanyak 890 kereta.

Rencananya, jika akuisisi terlaksana diharapkan mampu memenuhi kebutuhan KAI sebanyak 300 kereta per tahunnya.

Edi menyebutkan, penambahan 300 kereta per tahun pun bakal menggeser kereta-kereta berusia tua di atas 31 tahun.

Adapun keuntungan jika akuisisi terlaksana, KAI bisa dengan mudah memesan kereta api ke INKA dan tak lagi mengimpor bahan baku dari luar.

"kalau INKA berada dibawah kereta api langsung, kalau kita punya pabrik, kan enak. Jadi nanti tinggal pakai saja sesuai order," tambah Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com