Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Ditugasi Pemerintah untuk Bangun Jaringan Gas di Tarakan

Kompas.com - 04/05/2016, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di Tarakan, Kalimantan Utara.

Selama ini, masyarakat banyak menggunakan elpiji dari Petronas Malaysia, akibat minimnya ketersediaan bahan bakar tersebut dari produsen dalam negeri.

Direktur PGN Dilo Seno Widadgo menyatakan sambungan gas rumah tangga sebanyak itu meliputi 7 sektor di 6 kelurahan, yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.

"PGN sangat siap menerima kepercayaan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga di Tarakan" kata Dilo Seno Widagdo, Rabu (4/5/2016).

Saat ini, sudah terdapat sebanyak 3.366 rumah tangga di Tarakan yang memanfaatkan energi baik gas bumi dari PGN.

Rumah tersebut berada di Kelurahan Sebengkok dan Kelurahan Karang Balik, Tarakan. Jaringan gas tersebut dibangun Kementerian ESDM pada 2010 dan kemudian pengelolaanya dipercayakan kepada PGN.

Dengan tambahan 21.000 sambungan yang dibangun PGN tahun ini dengan pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 225 miliar, maka total akan ada sekitar 24.336 rumah tangga di Tarakan menikmati gas bumi.

Pakai Elpiji Petronas

Sejauh ini, masyarakatdi Tarakan, Kalimantan Utara terbiasa menggunakan elpiji dari Petronas. Hal itu terjadi karena langkanya elpiji 3 Kg dari Pertamina. Apalagi, untuk mendapatkannya sungguh merepotkan.

"LPG melon (3 kg) sulit dicari, dan itu pun dijatah pembeliannya. Setiap warga hanya boleh membeli satu tabung LPG 3 kg dan didaftar berdasarkan Kartu Keluarga dan KTP," ungkap Adi, seorang warga di Jalan Niaga 1, Kelurahan Balik, Kota Tarakan.

Warga di wilayah ini tergantung dengan produk dari perusahaan minyak dan gas asal Malaysia.

Tentunya kondisi ini memprihatinkan, karena Tarakan sebelumnya dikenal sebagai kota penghasil minyak dan gas, namun kekurangan pasokan energi.

Namun kenyataanya, kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara dengan penduduknya sekitar 293.787 jiwa tersebut, saat ini menggantungkan ketersediaan energinya dengan LPG dari Petronas, perusahaan minyak dan gas asal Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com