JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyisakan lahan pertanian di Sidoarjo hanya seluas 10.000 hektare (Ha) pada 2028 mendatang, dari prediksi awal 12.205 Ha. Saat ini luas lahan pertanian di Sidoarjo sekitar 25.000 Ha.
"Saya mohon kepada Provinsi Jawa Timur kalau bisa tinggal 10.000 ha saja untuk pertanian," kata Saiful dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Kamis (5/5/2016).
Alasannya, saat ini banyak sekali investor yang masuk ke Sidoarjo dan membutuhkan banyak lahan untuk berbagai macam industri, membangun pergudangan, dan perumahan. Apalagi ada kebutuhan infrastruktur lain, seperti perluasan Bandara Juanda.
"Perluasan Bandara Juanda juga membutuhkan lahan tak kurang dari 6.000 Ha," ucap Saiful. Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini baru ada terminal dan satu landasan pacu di Bandara Juanda.
Padahal slot Bandara Juanda kian padat. "Tiap lima menit pasti ada pesawat naik-turun. Ini kurang runway," ucap Saiful.
Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Juanda memang terbilang signifikan.
Meski tak menyebut angka, Saiful menuturkan terminal dua yang diperkirakan baru akan berkapasitas penuh pada 2020, sudah penuh pada tahun kedua operasi.
Atas dasar itu, Saiful menyampaikan, perencanaan pembangunan terminal tiga haruslah dihitung lebih matang. Rencananya, terminal tiga Bandara Juanda akan dilengkapi dengan 149 garbarata.
"Nantinya dari 6.000 Ha itu dibangun dua landasan pacu, dan satu terminal lagi. Sehingga kapasitasnya (Bandara Juanda) mencapai 75 juta penumpang," kata Saiful.