Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Tantangan Emiten Menuju "Go Public"?

Kompas.com - 09/05/2016, 10:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya aturan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap emiten membuat pelaku usaha harus banyak menyesuaikan diri.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia, Franciscus Welirang mengatakan emiten yang sudah ada tentunya akan memperbaiki kualitasnya sesuai dengan harapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ada dua sisi yang bisa membuat emiten lari ke pasar modal. Pertama kebijakan makro bahwa suku bunga turun.

Menurut Frans bilang bunga menurun tendensi emiten keluar dari bank menuju pasar modal akan ada. "Sebagai investor kita sudah tahu bila dana dari perbankan tidak ada maka akan lari ke pasar modal," kata Frans.

Frans juga menilai pasar modal Indonesia masih Jakarta sentris. Potensi daerah untuk go public memang ada. Tapi faktor jarak yang memberi masalah.

Perusahaan di daerah yang mau go public seperti Makassar, Medan dan Surabaya kesulitan jarak untuk mengurus kelengkapan yang diwajibkan OJK dan BEI.

"Ini tantangan bagi OJK dan Bursa Efek Indonesia bisa menjemput mereka," kata Frans.

Selain itu Frans juga melihat belum melihat BEI dan OJK berpromosi bersama ke daerah. Sejak awal tahun sampai awal Mei 2016, baru terdapat tiga perusahaan melakukan IPO dengan nilai emisi total Rp 142,08 miliar.

Tiga perusahaan yang melakukan IPO di awal tahun ini adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) senilai Rp 78,79 miliar, PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA) senilai Rp 31,45 miliar, dan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) sebesar Rp 31,85 miliar.

Faktor kedua, Frans juga mengatakan saat ini banyak peluang bagi emiten untuk ekspansi di tahun ini. Didasari oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik di kuartal pertama tahun 2016 dibanding kuartal pertama tahun 2015.

"Memang daya beli masyarakat belum dapat dikatakan pulih tapi consumer confidence sudah dirasakan akan membaik," kata Frans.

Tahun lalu nilai tukar rupiah yang buruk membuat kinerja emiten ikut memburuk. Namu tahun ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan paket kebijakan yang membuat kondisi ekonomi Indonesia membaik.

"Paket kebijakan sangat pro bisnis sehingga memberikan confidence yang baik bagi investor," kata Frans.

Sementara mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Frans mengatakan, seharusnya pelaku usaha melihatnya sebagai peluang. Sebab 50 persen pangsa pasar ASEAN berada di Indonesia.

Mindset para eksekutif perusahaan harus melihat peluang ketimbang hanya defensif. "Bagaimana melihat potensi itulah tantangannya," kata Frans.

Kejar Target

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengejar target emiten baru dalam penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 35 emiten tahun ini. Beberapa perusahaan sudah mempersiapkan diri untuk melepas sahamnya dalam waktu dekat.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mencatat ada tujuh perusahaan yang akan IPO diantaranya, PT Graha Grasindo, PT Bank Ganesha, PT Silo Maritim Perdana, PT Protech Mitra Perkasa, PT Cikarang Listrindo, dan PT Duta Intidaya.  (Eldo Christoffel Rafael)

Kompas TV Penurunan BI Rate Warnai Bursa Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com