Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Ekspor Buah Nusantara, Kementan dan IPB Gelar "Revolusi Orange"

Kompas.com - 09/05/2016, 14:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) melalukan soft launching Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) 2016.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah mulai tahun ini mencanangkan 'Revolusi Orange' untuk meningkatkan ekspor buah lokal, sekaligus menekan impor buah. 

"'Revolusi Orange' merupakan arahan Presiden (Joko Widodo/Jokowi) untuk kembangkan buah lokal. Targetnya mulai dari lahan 100.000 hektare di seluruh Indonesia, bahkan kalau bisa dikembangkan jadi 400.000 hektare," jelas Amran di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Konsep 'Revolusi Orange' akan mengembangkan buah hingga 400.00 hektare, dengan melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi, Kementerian Perhutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata, dan juga BUMN.

'Revolusi Orange' berupaya meningkatkan produksi juga akan melakukan Market Intelligence agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diminta pasar domestik maupun internasional.

Amran mengklaim, jika 400.000 hektare lahan terealisasi, maka petani buah bisa memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 120 triliun. Kendati demikian, Amran tidak merinci hitungan pendapatan tersebut.

Acara FBBN sendiri rencananya akan digelar pada 17-20 November 2016 di Kota Bogor. Kegiatannya meliputi pameran inovasi produk buah, pertemuan bisnis, dan pengarahan ekspor buah. 

FBBN 2016 menghadirkan 500 pengunjung internasional, eksportir importir buah, distributor dan retail, serta pengusaha makanan dan minuman.

Sementara total pengunjung ditargetkan sebanyak 10.000 orang, berasal dari berbagai kalangan, baik pelaku usaha buah dan bunga nusantara, maupun olahan, termasuk sarana penunjang, Institusi Pemerintah, dan masyarakat umum.

Kompas TV Ramainya Festival Buah Durian 2016

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com