Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacu Pendapatan Baru dari Bandara Kualanamu

Kompas.com - 09/05/2016, 17:43 WIB

KOMPAS.com - Pendapatan baru dari sektor pergerakan penumpang dan pembangunan infrastruktur pendukung menjadikan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara sebagai salah satu bagian penting pertumbuhan ekonomi. Menilik program Kementerian Pariwisata yang bakal menyedot 20 juta wisatawan mancanegara pada 2020, peningkatan kualitas bandara ini patut menjadi program utama.

Catatan Angkasa Pura (AP) II yang menjadi pengelola Bandara Kualanamu, pada Sabtu pekan lalu, menunjukkan bahwa bandara internasional itu sudah menunjukkan kapasitas hingga 9 juta penumpang per tahun. Bandara yang dibuka pada 25 Juli 2013 juga hingga kini menjadi tulang punggung transportasi calon jemaah haji wilayah Sumatera.

Kementerian Perhubungan melalui laman kemenhub.go.id menunjukkan pada setahun silam, bandara ini memberangkatkan 6.500 calon jemaah haji. Pada tahun ini, jumlah calon jemaah haji tersebut akan bertambah. Jumlah tersebut belum termasuk warga yang menjalankan ibadah umrah.

AP II kata Direktur Utama Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pada tahap pembangunan, bandara berkode KNO ini  memiliki luas 1.365 hektar dengan landas pacu berukuran 3.750 meter x 60 meter serta parallel taxiway berukuran 3.750 meter x 30 meter dan 2.000 meter x 30 meter.
 
Sementara itu, luas apron mencapai 200.000 meter persegi dan luas terminal 118.930 meter persegi dengan kapasitas 9 juta penumpang per tahun. Telah dibangun juga kawasan pergudangan kargo seluas 13.000 meter persegi.

Secara khusus, di masa mendatang, KNO akan menjadi tumpuan penerbangan haji dan umrah bila Bandara Soekarno Hatta kelebihan beban. Lantaran itulah, AP II, terang Budi Karya Sumadi berencana membangun hotel berbintang tiga dengan 140 kamar. Hotel akan selesai dibangun pada pertengahan 2017. "Nilai investasinya Rp 50 miliar," katanya.

Tahun ini, menurut data Kementerian Agama dari laman resminya, kemenag.go.id kuota jemaah haji 2016 asal Indonesia berjumlah 155.200 orang. Jumlah ini sama dengan kuota pada 2015.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com