Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pemasok Terbesar, Indonesia Perjuangkan Bea Masuk Nol Persen CPO ke China

Kompas.com - 09/05/2016, 17:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap tahun permintaan produk minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) China mencapai nilai 2,7 miliar dollar AS.

Sebanyak 1,2 miliar dollar AS diantaranya dipenuhi oleh Indonesia.

“Jadi kita mensuplai hampir separuh. Ini masih bisa kita tingkatkan,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Rizal menyampaikan, untuk mendorong kinerja perdagangan Indonesia dengan China agar tidak terus-menerus defisit, pemerintah tengah mengupayakan berbagai negosiasi dalam sejumlah pakta perjanjian.

“Sekarang sedang dirundingkan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership). Ada 30 komoditas andalan kita,” kata Rizal.

Salah satu komoditas andalan Indonesia ke pasar China adalah CPO.

Menurut Rizal, saat ini perdagangan CPO di pasar China dikenakan bea masuk (BM) sebesar enam hingga tujuh persen.

“Kalau diturunkan menjadi nol, tentu ekspor kita ke China akan meningkat lebih banyak lagi,” imbuh Rizal.

Selain CPO, Rizal menambahkan, tim perunding Indonesia di RCEP juga mengupayakan penurunan BM untuk ekspor karet.

Saat ini, ekspor karet ke negeri tirai bambu itu dikenakan BM sampai 20 persen.

“Itu yang sekarang sedang dikerjakan oleh tim perunding Indonesia di RCEP, maupun di ASEAN-China FTA, dan juga bilateral,” kata Rizal.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir statistik perdagangan RI-China mengalami penurunan.

Defisit perdagangan Indonesia dengan China cenderung melebar.

“Kami mengusulkan dirumuskan analisa dan langkah-langkah menuju perdagangan yang lebih berimbang dan berkelanjutan,” kata Darmin dalam ‘The 2nd High Level Economic Dialogue RI-RRT’, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com