Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etihad Airways Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Penumpang Korban Turbulensi

Kompas.com - 09/05/2016, 20:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai asal Uni Emirat Arab (UAE) Etihad Airways menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan penumpang pesawat Etihad EY474 pasca-insiden turbulensi hebat di langit Sumatera pada Rabu, 4 Mei 2016 lalu.

Etihad Airways juga membentuk tim khusus untuk mengunjungi kesembilan penumpang yang masih dirawat di rumah sakit akibat turbulansi tersebut.

"Guna memberikan dukungan, bantuan dan perawatan lebih lanjut setelah insiden turbulensi udara yang fatal dan tak terduga pada penerbangan Etihad Airways EY474," seperti dikutip dari siaran pers Etihad Airways yang diterima Kompas.com, Senin (8/5/2016).

Selain itu, Etihad mengatakan bahwa dari sembilan penumpang yang dirawat di rumah sakit, hampir seluruhnya akan diperbolehkan untuk pulang pada Senin ini.

Sebelumnya, belasan penumpang Etihad Airways EY 474 rute Abu Dabhi-Jakarta terluka ketika pesawat mereka mengalami turbulensi, Rabu (4/5/2016).

Para penumpang itu merupakan jemaah umrah dari sejumlah biro perjalanan. Para penumpang yang kebanyakan duduk di kursi barisan belakang mengalami luka memar hingga patah tulang akibat goncangan yang terjadi selama lima hingga sepuluh menit.

Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dikutip KompasTekno pada Minggu (5/4/2016) menyebutkan bahwa Etihad Airways EY-474 ketika itu diguncang oleh turbulensi di wilayah udara sekitar pulau Sumatera bagian selatan, di ketinggian 37.000 kaki (11.277 meter).

“Diindikasikan turbulensi tingkat severe/parah ini kombinasi dari gelombang dekat Pegununngan Bukit Barisan di Sumatera bagian selatan dan Awan CB (Cumulonimbus) di sekitar jalur penerbangan EY-474,” tulis BMKG dalam situsnya.

Pantauan satelit cuaca menunjukkan penumpukan uap air akibat gelombang dari gunung yang terdorong secara vertikal. Selain itu, awan CB pada daerah sekitar jalur penerbangan memicu interaksi yang menyebabkan gelombang tersebut pecah pada lapisan atas atmosfer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com